Manfaat VITERNA PLUS untuk pembesaran ayam broiler :
Meningkatkan nafsu makan.
Mempercepat waktu panen, rata-rata pada umur 34-35 hari sudah mencapai 1,9 - 2 kg Per ekor (ADG = Pertambahan Berat Badan Perhari Meningkat).
Menurunkan FCR (Perbandingan antara pakan dengan bobot hidup ternak) rata-rata 1,5 - 1,6 (Lebih-hemat-pakan).
Menurunkan angka kematian (Mortalitas) 3 - 5 %
Mengurangi kestressan pada ayam, baik pada saat masuk kandang pertama kali, setelah ayam divaksinasi atau saat ayam dalam proses pengobatan.
Mengurangi bau kotoran.
Meningkatkan kesehatan ayam.
VITERNA Plus berasal dari bahan alami / organik, bukan dari bahan-bahan kimia / sintetik.
Mampu menggantikan pemberian vitamin dan mineral kimia / sintetik.
Akan lebih baik jika menggunakan produk :
VITERNA PLUS
POC NASA
HORMONIK
Cara pakai :
3 Produk Nasa tersebut dicampur menjadi 1 larutan terlebih dahulu.
Ambil 1 tutup dari larutan 3 Produk Nasa tersebut lalu campurkan dengan 10 liter air minum.
Waktu pemberian pagi atau sore hari.
VITERNA PLUS SOLUSI PETERNAKAN PERIKANAN
Potensi pengembangan bidang peternakan dan perikanan di indonesia masih sangat terbuka lebar...
Selama dua dasawarsa terakhir, Permintaan produk peternakan di indonesia terus mengalami peningkatan rata-rata 2% pertahun. Hal itu disebabkan oleh pertambahan penduduk, perkembangan ekonomi, perbaikan tingkat pendidikan yang berhubungan dengan kesadaran pentingnya makanan bergizi tinggi, perubahan gaya hidup, harga-harga produk yang semakin terjangkau serta dorongan arus globalisasi informasi, transportasi dan perdagangan.
Dengan penduduk lebih dari 250 juta jiwa indonesia merupakan pangsa pasar yang potensial bagi peternakan yang didukung dengan semakin meningkatnya daya beli masyarakat. Sebagai contoh saja: Untuk daging sapi hingga saat ini yang baru dipenuhi sebesar 350 ribu ton/tahun, Sementara kebutuhan nasional mencapai 400 ribu ton/tahun. Dalam hubunganya dengan norma gizi masyarakat konsumsi protein hewani asal ternak juga masih dibawah standart sehingga juga merupakan peluang bagi pengembangan peternakan di indonesia.
Dengan potensi pasar yang besar didukung dengan iklim usaha yang kondusif sudah seharusnya para pelaku usaha di bidang peternakan berusaha meningkatkan produktifitasnya. Peningkatan produktifitas tersebut berupa peningkatan populasi ternak, peningkatan produk hasil ternak yang diikuti peningkatan kualitasnya. Tetapi dalam prakteknya usaha tersebut mengalami berbagai kendala yang menghadang, dimana kendala tersebut merupakan masalah dunia peternakan di indonesia.
Beberapa kendala yang dihadapi bidang peternakan di indonesia adalah :
Pada skala industri dihadapkan oleh hambatan berupa tingginya harga pakan
Pada skala tradisional selain oleh masalah pakan juga ditambah dengan banyaknya keterbatasan yang dimiliki oleh para petani peternak.
Kebutuhan pakan ternak ayam hingga tahun 2004 diperkirakan mencapai 6 juta ton / tahun. kebutuhan bahan bakunya dipenuhi oleh produksi dalam negeri dan diperoleh dengan cara impor, dengan proporsi impor lebih besar. Bahan baku pakan yang masih di impor dalam jumlah besar adalah jagung, bungkil kedelai dan tepung ikan. Impor tertinggi pada bahan baku jagung karena jagung adalah 50% bahan paku jadi atau pakan konsentrat. Hal itu menyebabkan harga pakan menjadi tinggi karena biaya produksi pakan juga tinggi. Dengan tingginya harga pakan tersebut maka secara otomatis mempertinggi biaya produksi budidaya peternakan, perikanan. Karena biaya pakan merupakan 70-80 % dari total berbudidaya. Sedangkan pada peternakan sapi, walaupun komponen impor lebih kecil daripada bahan baku lokal, tetapi biaya pakan dengan pola intensif juga masih tinggi.
Saat ini mayoritas usaha peternakan di indonesia masih bersifat tradisional. Dengan pola seperti itu, peningkatan usaha dan produksi peternakan dihadapkan dengan berbagi kendala diantaranya :
Produktifitas ternak amat sangat rendah, karena tidak mendapatkan pakan yang bermutu tinggi atau yang mempunyai kandungan nutrisi tinggi.
Pada budidaya penggemukan sapi, kambing, dan Domba Para peternak hanya memberi pakan dengan rumput-rumputan liar, jerami padi, jerami jagung, daun-daunan tanaman keras dll..
Pada ternak unggas dengan pola pemeliharaan tradisional pakan yang digunakan hanya berupa Dedak Padi dan Limbah Dapur.
Dengan pemberian pakan seperti itu, Sangat sulit untuk mendapatkan produktifitas yang tinggi, karena ternak tidak mendapatkan nutrisi yang berkualitas dalam jumlah yang cukup berupa zat protein, karbohidrat, lemak, mineral dan vitamin. Seperti diketahui bahwa untuk menghasilkan Produksi yang Optimal maka ternak membutuhkan standar nutrisi tertentu terutama pada kadar protein-nya, padahal dengan pemeliharaan yang baik Ayam Buras juga mempunyai kemampuan yang tinggi dalam memproduksi telur dan daging.
Untuk mendapatkan produktifitas harus dimulai dengan peningkatan pola usaha dari tradisional ke pola intensif. Tapi usaha tersebut oleh sebagian besar peternak di indonesia sulit dilakukan karena keterbatasan modal dan tingkat pendidikan pada mayoritas masyarakat indonesia. Sehingga menjadi kendala masuknya teknologi tinggi dengan biaya dan tingkat pemahaman serta aplikasi yang agak sulit.
Berdasarkan kenyataan itu, Maka Perlu Adanya Penggunaan Teknologi di Bidang Nutrisi atau Pakan yang bersifat mudah diterima dan diaplikasikan oleh semua pelaku budidaya peternakan serta dapat meningkatkan produktifitas secara nyata tanpa menambah biaya produksi yang terlalu tinggi. Sehingga terjadi peningkatan efisiensi budidaya serta dilakukan pemantauan dan pendampingan teknis, akar produk atau bahan yang digunakan benar-benar mencapai sasaran.
Pakan merupakan faktor terpenting diantara beberapa faktor budidaya lain. Hal itu disebabkan karena pakan merupakan faktor yang menentukan pertumbuhan selain merupakan komponen biaya terbesar yang bisa mencapai 70-80 persen dari total biaya budidaya. Selain itu, Pakan juga merupakan faktor yang menentukan hasil produksi budidaya sehingga akhirnya akan menentukan untung atau ruginya budidaya yang dilakukan. Dengan demikian mutlak diperlukan penggunaan bahan-bahan untuk menambah nutrisi yang dapat meningkatkan produktifitas secara nyata, tanpa meningkatkan biaya produksi terlalu tinggi untuk mencapai efisiensi budidaya.
Dengan adanya permasalahan-permasalahan diatas maka diperlukan tindakan nyata untuk memecahkanya.
Oleh karena itu PT. NATURAL NUSANTARA memberikan alternatif solusi dengan Teknologi dibidang Nutrisi Ternak yaitu dengan menghadirkan Produk bernama :
VITERNA PLUS diformulasikan dengan tujuan agar usaha peternakan lebih Efektif, yang Mampu Menaikkan Produksi secara Kuantitas dan Kuantitas, Lebih Efisien yaitu Mampu Memberikan Kenaikan Keuntungan Ekonomi dan dengan Teknologi yang Aplikatif yaitu Mudah Diterapkan atau Digunakan dan Dimengerti oleh Semua Peternak.
VITERNA PLUS diformulasikan dengan basis Teknologi Asam Amino yang berfungsi Menambah dan Melengkapi Nutrisi Ternak karena VITERNA merupakan Suplemen atau Penambah Nutrisi Murni yang Siap Dicerna serta Mampu Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Pencernaan Ternak. Selain itu dengan basis Teknologi Asam Amino tersebut VITERNA Mampu Memacu Sintensis atau Pembentukan Protein Tubuh yaitu Daging selain itu VITERNA juga sangat Mudah Diaplikasikan melalui air minum atau campuran pakan dengan air yang biasa disebut dengan Komboran.
Kandungan Nutrisi yang terdapat didalam Viterna Plus berupa Mineral-mineral Essensial Lengkap yang digunakan sebagai bahan baku pembentukan tulang dan gigi dan sebagai pemelihara proses metabolisme tubuh. Selain itu VITERNA juga mengandung Karbohidrat dalam bentuk Vollatil Vatti Accid atau Asam Lemak Terbang yaitu : Asam Asetat, Probenat dan Butirat yang digunakan oleh hewan ruminansia sebagai sumber energi untuk melakukan aktifitas fisik dan proses metabolisme dalam tubuh. Jika tubuh kekurangan Karbohidrat maka akan menjadi Lemah dan Daya Tahan Menurun. Selain itu, VITERNA juga mengandung Asam Amino Lengkap sebagai Zat penyusun Protein yang diperlukan sebagai pembentukan sel-sel baru, Perbaikan sel-sel yang rusak sebagai Enzim dan beberapa Hormon. Jika kekurangan Protein maka tubuh akan menjadi kurus, kerusakan beberapa fungsi organ dll.. Oleh karena itu, Kadar Protein Pakan Harus Mencukupi sesuai dengan kebutuhan tubuh. Kandungan lain yang terdapat dalam VITERNA adalah Vitamin yang berfungsi untuk memelihara fungsi berbagai fungsi organ dan jaringan tubuh agar selalu bekerja secara normal. Kekurangan salah satu atau beberapa vitamin mengakibatkan terjadinya gangguan fungsi organ tubuh sehingga dapat menggangu proses produksi yang seharusnya.
Cara Aplikasi atau penggunaan VITERNA PLUS Sangat Mudah dengan tujuan agar dapat digunakan oleh seluruh pelaku budidaya, baik dalam skala industri maupun skala peternakan rakyat atau tradisional.
Untuk Ternak Besar : Sapi, Kerbau, dan Kuda Viterna diberikan melalui campuran pakan dengan air atau komboran. Atau jika memakai pakan kering viterna digunakan melalui air minum dengan dosis 10 cc atau 1 tutup botol / hari / ekor.
Pada Ternak Sedang : Kambing, Domba dosisnya adalah 7,5 cc atau 3/4 / hari / ekor melalui air minum atau komboran pakan.
Ternak Kecil : Unggas Pedaging, Ayam Pedaging (Broiler) Bebek Pedaging dll.. dosisnya adalah 1 cc / liter air minum.
Sebagaimana produk PT. NATURAL NUSANTARA yang lain, VITERNAPLUS juga mempunyai filosofi K-3 yaitu :
Kuantitas
Kualitas
Kesehatan
KUANTITAS artinya Produktifitas Ternak Diukur dengan Pertumbuhan, Banyak sedikitnya hasil produksi dan jumlah keturunanya. Produktifitas ternak tinggi artinya ternak cepat tumbuh, cepat berproduksi dalam jumlah banyak dan secara rutin melakukan reproduksi. Untuk ternak penggemukan yaitu sapi, kambing, domba dan ayam potong yang diambil dagingnya, Penguunaan Viterna Plus dalam Ransum sangat dianjurkan karena dapat memacu pembentukan daging atau protein tubuh lebih cepat serta mengurangi pembentukan lemak. Pada sapi penggemukan akan mempunyai pertambahan berat badan perhari (ADG) yang lebih tinggi. Pada ayam pedaging akan mencapai bobot panen yang normal lebih cepat atau bobot panen lebih tinggi dengan umur yang sama dengan sebelum menggunakan Viterna. Sehingga dalam perhitunganya Viterna dapat meningkatkan efisiensi berbudidaya karena perbandingan antara pakan dengan bobot hidup ternak menjadi lebih kecil. Atau biasa disebut nilai FCR-nya menurun.
KUALITAS artinya Kualitas produksifitas ternak dinilai dengan mutu produk yang dihasilkan. Pada produk daging, Kualitas diukur dari komposisi kandungan gizinya. Daging ternak yang menggunakan viterna mempunyai kadar protein yang lebih tinggi dan kadar lemaknya akan menunjukkan kadar yang lebih rendah. karena viterna diformulasikan dengan basis Tehnologi Asam amino sehingga selain pembentukan daging yang lebih cepat juga dapat meningkatkan kadar protein daging. Hasil Uji Analisa laboratorium menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kadar protein daging antara ayam pedaging yang menggunakan viterna dengan ayam daging yang tidak menggunakan viterna. Selain itu, Kandungan kolesterol pada daging ayam yang menggunakan viterna juga menunjukkan penurunan. karena pembentukan lemak daging yang sedikit dimana kolesterol merupakan salah satu komponen dari lemak daging.
KESEHATAN artinya kesehatan bagi ternak sangat penting karena syarat mutlak untuk menghasilkan produksi yang optimal adalah ternak dalam keadaan yang sehat.
Banyak hal yang dapat menimbulkan penyakit pada ternak diantaranya virus, bakteri, jamur, kekurangan zat-zat nutrisi, faktor fisik misalnya kecelakaan, faktor cuaca dll.. Faktor-faktor itu dapat menggangu atau bahkan merusak salah satu atau beberapa fungsi organ tubuh ternak, sehingga asupan nutrisi pakan banyak digunakan untuk merehabilitasi atau mengatasi gangguan tersebut, Bukan digunakan untuk menghasilkan Produksi. Sebagai akibatnya produksi akan turun atau bahkan berhenti. Di lain hal ternak juga mempunyai faktor pertahanan tubuh yang mensyaratkan adanya kondisi tubuh yang normal dan kecukupan nutrisi yang tinggi.
Dengan demikian VITERNA sangat berperan bagi kesehatan ternak, Karena kandungan nutrisi serta vitamin lengkapnya mampu meningkatkan daya tahan tubuh ternak dan memelihara fungsi organ-organ tubuh secara normal.
Sebagaimana makluk hidup yang lain, ternak juga memerlukan berbagai zat nutrisi berupa mineral, protein, vitamin, karbohidrat, lemak, serta air agar dapat berproduksi secara maksimal. Zat-zat nutrisi tersebut diperoleh dari pakan dan air minum yang diberikan, tetapi seringkali jumlah dan kualitas pakan yang diberikan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan ternak, sehingga tidak dapat berproduksi secara maksimal. Kondisi lain yang dijumpai adalah secara kuantitas dan kualitas nutrisi pakanya telah tercukupi, tetapi tidak ekonomis karena harganya sangat mahal hingga keuntungan sebagai target budidaya tidak diperoleh.
Oleh karena itu penambahan VITERNA dalam ransum sangat bermanfaat. Karena dengan penambahan biaya yang tidak terlalu besar akan dicapai kelengkapan nutrisi optimal sehingga ternak dapat berproduksi secara maksimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Pertumbuhan seekor ternak ditentukan oleh jumlah dan kelengkapan nutrisi yang diperoleh dari pakan, Zat nutrisi yang paling berpengaruh pada pertambahan berat badan perhari adalah Protein karena protein merupakan sumber asam amino untuk bahan baku pembentuk sel-sel baru sebagai mekanisme dari penggemukan dan pertumbuhan. Penambahan VITERNA yang berbasis teknologi Asam Amino dengan kandungan Asam Amino yang lengkap dalam Ransum akan melengkapi dan menambah jumlah asam amino yang diperlukan. Sebagai hasilnya adalah ternak akan lebih cepat tumbuh, Pada ternak penggemukan, Ternak akan lebih cepat terisi artinya lebih cepat gemuk.
Pencernaan pakan dalam tubuh ternak dilakukan dengan 2 cara yaitu :
secara mekanis yang dilakukan dengan pengunyahan baik dimulut maupun di lambung terutama pada unggas.
secara enzimatis yaitu dengan bantuan enzim-enzim pencernaan. Pencernaan secara enzimatis terjadi setelah pakan dalam bentuk halus yang hasilnya adalah berbagai zat nutrisi murni yang siap diserap oleh dinding usus halus.
Penambahan VITERNA PLUS dalam Ransum disamping menambah nutrisi juga meningkatkan aktifitas enzim-enzim pencernaan tersebut, Sehingga bahan makanan yang masuk akan dicerna lebih efektif dan merangsang nafsu makan ternak. Dengan pencernaan yang lebih efektif maka zat nutrisi pakan yang dimanfaatkan ternak menjadi lebih banyak dan sisanya dalam kotoran akan berkurang. Hal inilah yang menyebabkan kotoran ternak yang menggunakan VITERNA jadi lebih kering dan berkurang baunya, karena kadar amoniak yang berasal dari sisa unsur N dalam pakan akan berkurang. Hasil analisa Laboratorium menunjukkan bahwa terdapat penurunan yang nyata pada kadar amoniak kotoran ternak yang menggunakan Viterna.
VITERNA merupakan Suplemen atau penambah Nutrisi Murni yang diciptakan dengan Teknologi Asam Amino, dengan teknologi tersebut Viterna memberikan nutrisi lengkap yang diperlukan untuk berlangsungnya proses fisiologis ternak dan mampu meningkatkan efektifitas pembentukan protein tubuh sehingga peningkatan bobot tubuh ternak merupakan hasil dari peningkatan pembentukan protein tubuh yang berupa otot atau daging bukan merupakan pembentukan lemak tubuh. Dengan teknologi Asam Amino tersebut viterna plus dapat merubah nutrisi untuk pembentukan lemak menjadi protein sehingga masa pembentukan protein menjadi lebih lama dan dalam karkas proporsi lemak menjadi lebih kecil. Dengan semakin kecilnya kandungan lemak karkas otomatis diikuti dengan rendahnya kadar kolesterol daging dan secara fisik daging menjadi lebih padat dan rasanya lebih enak.
Untuk ternak Unggas cara menggunakan VITERNA adalah melalui air minum dengan dosis 1 cc / liter air minum ( 1tutup botol VITERNA dilarutkan 10 liter air minum )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar